LITURGI
IBADAH RABU ABU
GKSBS
TANJUNG BINTANG
SINDANG
SARI, 06MARET 2019
|
TEMA
: “MENGOYAK HATI”
MATIUS 6:1 – 6, 16 – 18
Oleh Pdt. SUYATNO
|
PEMBUKAAN
1.
PERSIAPAN
Majelis mempersiapkan diri di
konsisturi
Nyanyian pembukaan : (Jemaat Berdiri)
KJ 02 : 1-2 “SUCI, SUCI, SUCI”
Dikau
kami puji di pagi yang teduh.
Suci,
suci, suci, murah dan perkasa,
Allah
Tritunggal, agung nama-Mu!
2)
Suci,
suci, suci! Kaum kudus tersungkur
di
depan takhta-Mu memb’ri mahkotanya
Segenap
malaikat sujud menyembah-Mu,
Tuhan,
Yang Ada s’lama-lamanya.
2.
VOTUM
:
Liturgos I : Sumber
pertolongan kita adalah Tuhan,yang
menjadikan langit dan bumi, Tuhan adalah setia dan tidak pernah meninggalkan
ciptaan tanganNya. Amin.
Jemaat : 5 . 6 . / 5 . 6 . /5 . 4 ./ 3..//
A-min A-min
A - min.
3.
SALAM
:
Liturgos I : Kasih karunia rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus,
Tuhan kita menyertai engkau !
Jemaat : Menyertai
engkau juga ! (Jemaat duduk)
4.
PEMBACAANSEJARAH DANMAKNA PERAYAAN RABU ABU
v SEJARAH RABU ABU :
Dokumen gereja yang mencatattentang penggunaan
abu pada awal-awal sejarah Gereja tidaklah banyak. Dalam bukunya “De Poenitentia”,
Tertulianus (sekitar 160-220) menulis bahwa pendosa yang bertobat haruslah
“hidup tanpa bersenang-senang dengan mengenakan kain kabung dan abu.” Eusebius
(260-340), sejarahwan Gereja perdana yang terkenal, menceritakan dalam bukunya
“Sejarah Gereja” bagaimana seorang murtad bernama Natalis datang kepada Paus
Zephyrinus dengan mengenakan kain kabung dan abu untuk memohon pengampunan.
Juga, dalam masa yang sama, bagi mereka yang diwajibkan untuk menyatakan tobat
di hadapan umum, imam akan mengenakan abu ke kepala mereka setelah pengakuan.
Di atas, tampak jelas makna abu sebagai
lambang perkabungan, ketidakabadian dan tobat. Kemungkinan kebiasaan mengolesi
abu pada dahi atau ubun-ubun baru dirayakan secara liturgis pada tahun 900-an.
Sebelumnya, abu hanya digunakan sebagai suatu tanda para pentobat yang mau
mengaku dosa. Barulah pada awal abad ke-11, ada catatan yang menggambarkan
pengolesan abu pada hari Rabu sebelum memasuki Masa Prapaskah dan pada akhir
abad tersebut, Paus Urbanus II menitahkan penggunaan abu secara umum pada hari
tersebut.
Awalnya, para klerus dan kaum pria
menerima penaburan abu di atas kepala mereka. Sementara itu kaum wanita
menerima tanda salib abu di dahi mereka. Sekarang, seperti yang kita ketahui
bersama, semua menerima tanda salib abu di dahi.Pada abad ke-12 dikeluarkanlah
sebuah aturan bahwa abu harus terbuat dari cabang dan daun palma dari Minggu
Palma tahun sebelumnya. Di beberapa gereja atau paroki masih ada kebiasaan
untuk mengumpulkan daun-daun tersebut dari semua umat untuk dibakar dalam
upacara bersama sebelum masa Prapaskah dimulai.
v MAKNA RABU ABU :
Makna instrospeksi diri, pertobatan,
dan kesediaan pembaruan diri yang dimulai pada Rabu Abu bukan berarti di luar
masa Prapaskah umat boleh hidup dalam sikap yang tidak mawas diri dan tanpa
pertobatan. Sikap mawas diri dan pertobatan merupakan panggilan hidup umat
percaya sepanjang hidupnya. Namun secara khusus selama masa Prapaskah yang
dimulai pada Rabu Abu sampai Kamis Putih memiliki tempat yang khusus. Karena itu
umat dipersiapkan untuk menyambut Triduum (Tri hari Suci), yaitu: Kamis
Putih (Yesus mencuci kaki para murid-Nya dan Perjamuan Malam Terakhir), Jumat
Agung (jalan penderitaan dan wafat di bukit Golgota), Sabtu Sunyi
(Jenasah Yesus di dalam makam), dan Paskah (Yesus bangkit dari
kematian-Nya). Menjelang Paskah umat dipanggil untuk mempersiapkan diri dengan
sikap mawas diri, bertarak, dan bertobat selama empat puluh hari. Persiapan
yang cukup panjang selama masa Prapaskah merupakan media disiplin rohani yang diatur
oleh gereja agar umat mampu menghayati karya keselamatan Allah di dalam
kematian dan kebangkitan Kristus dengan pembaruan hidup.
Angka empat puluh selama masa Prapaskah
memiliki makna yang khusus dengan mengingat air bah selama 40 hari, Musa di
gunung Sinai selama 40 hari, Elia di gunung Sinai selama 40 hari, Israel
mengembara di padang gurun selama 40 tahun, dan Yesus berpuasa selama 40 hari
(Puthiadam 2002, 93). Masa Prapaskah selama empat puluh hari tersebut juga
disebut dengan Lenten. Istilah tersebut sebenarnya berasal dari akar
kata lang atau long, yang artinya panjang atau lama. Sebab di
musim semi, siang menjadi lebih panjang atau lebih lama.
Penggunaan masa semi yang panjang
tersebut bukan sekedar makna yang harafiah belaka tetapi memiliki makna rohani
dan mengandungn pengajaran. Di Roma 13:12 Rasul Paulus berkata: “Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!”
Selama masa Lent (Prapaskah), umat percaya dipanggil untuk tidak hidup
seperti kegelapan malam namun seperti pada siang hari. Lalu di Roma 13:13 Rasul
Paulus mempertegas maksudnya, yaitu: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti
pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan
dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.” Dengan melatih diri
secara khusus pada masa Prapaskah selama empat puluh hari, kita dimampukan
untuk hidup dengan pembaruan diri setelah masa Paskah. Dengan demikian proses
pembaruan dan pertobatan diharapkan menjadi gaya hidup umat percaya dalam
kehidupannya sehari-hari. Pembaruan hidup atau pertobatan bukan hanya terjadi
pada masa hari raya gerejawi, namun menjadi identitas diri dan pola hidup umat
di tengah-tengah dunia.
5.
SERUAN TOBAT
:
Liturgos I : Saudara-saudari
marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.
Jemaat : Saya mengaku
kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwasaya telah
berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya
berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon agar kiranya
Tuhan YangMaha pengasih membuka pintu pengampunan bagi JEMAATNya.
Liturgos I : Kiranya Allah yang mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
Jemaat : Amin.
L + J : Menyanyikan KJ 42 : 1
Tuhan, kasihani,
Kristus kasihani, Tuhan kasihani kami !
6.
DOA PEMBUKA
Liturgos I : Allah Bapa kami yang maharahim, perkenankanlah kami memasuki masa Prapaska ini. Kuatkanlah kami
agar mampu menentang kuasa kejahatan. Kiranya
kami dapat menyangkal diri dan menemukan kekuatan dengan berpuasa dan berpantang. Demi Yesus Kristus,
Putera-Mu, Tuhan kami yang bersama Engkau
dan Roh Kudus yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
Jemaat : Amin.
7.
Menyanyikan KJ 27 : 1-2 “MESKI
TAK LAYAK DIRIKU”
1)
Meski
tak layak diriku, tetapi kar'na darahMu
dan
kar'na Kau memanggilku,'ku datang, Yesus, padaMu
2)
Sebagaimana
adanya jiwaku sungguh bercela,
darahMulah
pembasuhnya;'ku datang, Tuhan padaMu.
LITURGI FIRMAN
8.
BACAAN PERTAMA (YOEL 2
: 1 – 2 )
Liturgos I : 1 Tiuplah sangkakala di Sion dan
berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri,
sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; 2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan
kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang
banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak
akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Jemaat : Syukur kepada Allah
9.
Pujian KJ 42 hanya oleh Song Leader
KJ 042 : 1 ”TUHAN, KASIHANI”
Tuhan, kasihani, Kristus
kasihani, Tuhan kasihani kami !
10. PEMBACAAN
MAZMUR ( MAZMUR 51:3-15 )
Liturgos I : 3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!4Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!5Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa
bergumul dengan dosaku.6Terhadap
Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap
jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam
penghukuman-Mu.7Sesungguhnya, dalam
kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.8Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan
dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.9Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi
tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!10Biarlah aku mendengar kegirangan dan
sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!11Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap
dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!12Jadikanlah
hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!13Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!14Bangkitkanlah kembali padaku
kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh
yang rela!15Maka aku akan
mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya
orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Jemaat : Syukur kepada Allah
11. Pujian KJ
42 hanya oleh Song Leader
KJ 042 : 1 ”TUHAN, KASIHANI”
Tuhan, kasihani, Kristus
kasihani, Tuhan kasihani kami !
12. BACAAN KEDUA (2KORINTUS
5:20b–21, 6:1-10)
Liturgos I : 20b dalam nama Kristus kami meminta
kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
1 Sebagai teman-teman sekerja, kami
menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia
Allah, yang telah kamu terima.2
Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan
engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."
Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini
adalah hari penyelamatan itu.3 Dalam
hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami
jangan sampai dicela.4 Sebaliknya,
dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu:
dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan
kesukaran,5 dalam menanggung dera,
dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan
berpuasa;6 dalam kemurnian hati,
pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang
tidak munafik;7 dalam pemberitaan
kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan
untuk menyerang ataupun untuk membela8
ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika
dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,9
sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris
mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;10 sebagai orang berdukacita, namun
senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang;
sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Jemaat : Syukur kepada Allah
13. Pujian KJ
42 hanya oleh Song Leader
KJ 042 : 1 ”TUHAN, KASIHANI”
Tuhan, kasihani, Kristus
kasihani, Tuhan kasihani kami !
14.
BACAAN INJIL (MATIUS 6:1 – 6, 16 – 18)
Liturgos I : 1
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya
dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang
di sorga.2 Jadi apabila engkau
memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan
orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.3Tetapi jika engkau memberi sedekah,
janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan
dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu."5 "Dan apabila
kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan
doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan
raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.6 Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.16
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.17 Tetapi apabila engkau berpuasa,
minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,18
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya
oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Liturgos I : Berbahagialah orang yang
mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Jemaat : Sabda-Mu
adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Amin.
15.
PUJIAN MENYAMBUT FIRMAN :
Kj 50 a : 1,2,6 “SABDAMU ABADI”
1)
Sabda-Mu
abadi, suluh langkah kami.
Yang
mengikutinya hidup sukacita.
2)
Di
tengah ancaman sabda-Mu harapan,
sumber
penghiburan, kabar kes'lamatan.
6)
Tolong,
agar kami rajin mendalami
lalu
melakukan sabda-Mu, ya Tuhan !
16. PEWARTAAN FIRMAN
Disampaikan oleh Pdt. SUYATNO
17. PUJIAN RESPON
PKJ 200 : (2x) “ ‘KU DIUBAHNYA”
1)
‘Ku
diubahNya saat ‘ku berserah,berserah kepada Yesus.
‘Ku
diubahNya hingga jadi barudan menjadi milikNya
Kegemaran
lama t’lah lenyapdan yang baru lebih berkenan.
‘Ku
diubahnya saat ‘ku berserahdan menjadi milikNya!
18. REFLEKSI FIRMAN
Pdt : Saudara-saudari
terkasih, dengan rendah hati marilah kita mohon kepada Allah Bapa yang
maharahim, agar berkenan melimpahkan rahmat-Nya dan memberkati kita. Dihari
rabu abu ini keta menyatakan sesal atas
segala dosa dan kelalaian di masa lalu, dan tekad merasuk manusia baru dalam
Roh-Nya.
Jemaat : (hening sejenak)
Pdt : Allah Bapa yang mahakudus, langit dan bumi
adalah karya tangan-Mu. Semuanya itu akan berlalu. Hanya Engkaulah yang tetap
sama dalam belas kasih cinta-Mu kepada JEMAAT manusia. Kasihanilah kami,
sebagaimana dahulu mengasihani Niniwe yang bertobat kepada-Mu. Baharuilah hati
kami, dan jadikanlah suci. Kembalikanlah kepada kami kebahagiaan dan berkat
keselamatan, karena kami merendahkan diri di hadapan-Mu.
Berkatilah kami ya Tuhan, karena kami lemah dan umur kami singkat. Ciptakanlah kami lagi, menjadi manusia baru seturut citra Yesus Al masih, yang datang untuk menjadikan kami putera-puteri-Mu, dalam masa Prapaska ini. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin
Berkatilah kami ya Tuhan, karena kami lemah dan umur kami singkat. Ciptakanlah kami lagi, menjadi manusia baru seturut citra Yesus Al masih, yang datang untuk menjadikan kami putera-puteri-Mu, dalam masa Prapaska ini. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin
PROSESI PEMBAGIAN ABU
v Kemudian secara
berurutan umat maju kedepan altar untuk
menerima abu dan abu dibagikan kepada umat
oleh Pdt, dengan menerakan "tanda salib dengan abu" pada dahi.
Pdt : "Bertobatlah dan jadilah pelaku firman"
Jemaat : Amin.
(Selama penerimaan abu, instrumentalia KJ 39
diperdengarkan )
19.
DOA SYAFAAT :
Liturgos II : Marilah memohon kepada Bapa kita di surga
supaya mengutus Roh Kudus, agar kita ditobatkan dan diperbaharui. Marilah kita
berseru :
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Ya Bapa, kiranya Gereja menyuarakan sabda Allah
yang menantang dengan seutuh-utuhnya. Marilah kita berdoa :
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Ya Bapa, kiranya para pemimpin bangsa kami
menjadi semakin sadar akan tanggung jawab mereka dalam mewujudkan kesejahteraan
bagi rakyat. Marilah kita berdoa :
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Bagi semua orang yang mengandalkan kenikmatan
material dan melimpahkannya kepada mereka: Ya Bapa, kiranya semua orang menaruh
harapannya hanya pada harta surgawi. Marilah kita berdoa :
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Bagi mereka yang hanya memperhatikan kesenangan
mereka sendiri dan yang hanya mengikuti keinginan mereka sendiri: Ya Bapa,
kiranya mereka mulai membuka hati bagi kepentingan sesama dan menghargai
pendapat orang lain. Marilah kita berdoa:
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Bagi mereka yang kehilangan iman kepada Tuhan
dan yang kecewa dalam hidup ini: Ya Bapa, kiranya perkataan dan perbuatan kami
menunjukkan karya cinta kasih-Mu, sehingga dapat menyemangati mereka kembali.
Marilah kita berdoa:
Jemaat : Tuhan, perbaruilah kami dengan Roh-Mu.
Liturgos II : Allah Bapa kami, jadikanlah kami hari ini
keselamatan; jadikanlah masa ini masa ini masa berahmat. Jadikanlah Putra-Mu
sinar terang bagi seluruh dunia, dan bebaskanlah kami semua dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Tuhan kami.
Jemaat : Amin.
PERSEMBAHAN SYUKUR
20. Persembahan
a)
Pembacaan ayat dasar
persembahan
Liturgos III : “Nyanyikanlah
mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah
syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur
hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar
sorak-sorai.”(Mazmur 30 : 5 – 6)
b)
Persembahan diiringi pujian
PKJ 146 : 1-4 “BAWA PERSEMBAHANMU”
1)
Bawa
persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu,
janganlah
jemu.Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.
Reff. Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa
persembahanmu, ucapkanlah syukur.
2)
Rahmat
Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun
dalam
dunia.Kasih dan karunia sudah kauterima.
Reff. Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa
persembahanmu, ucapkanlah syukur.
(Jemaat
Berdiri)
3)
Persembahkan
dirimu untuk Tuhan pakai agar kerajaanNya
makin
nyatalah.Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.
Reff. Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.
Bawa
persembahanmu, ucapkanlah syukur.
c)
Doa Persembahan (Jemaat Duduk)
PENGUTUSAN DAN BERKAT
21. NYAYIAN PENGUTUSAN
KJ 376 : 1-4 “IKUT DIKAU SAJA,
TUHAN”
1) Ikut Dikau saja Tuhan, jalan
damai bagiku;
Aku s'lamat dan sentosa hanya oleh
darah-Mu.
Reff : Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
dalam
Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
2) Ikut Dikau di sengsara, kar'na
janji-Mu teguh:
atas kuasa kegelapan 'ku menang
bersama-Mu.
Reff : Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
dalam
Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
3) Ikut dan menyangkal diri, aku
buang yang fana,
hanya turut kehendak-Mu dan pada-Mu
berserah.
Reff : Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
dalam
Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
4) Ikut dalam kesucian, lahir,
batin yang bersih; (Jemaat Berdiri)
aku rindu mengikuti suri yang Engkau
beri.
Reff : Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
dalam
Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
22. PENGAKUAN IMAN RASULI
Pdt : Bersama dengan gereja Tuhan dari segala abad
dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan
mengucap bersama : (Pengakuan Iman
Rasuli)
Jemaat : Mengaku
Percaya ….
23. PENGTUTUSAN :
Pdt : Allah Bapa di surga, sumber belas kasih, mengajarkan
kepada kita untuk bersyukur pada masa awal tobat ini. Minta pertolongan-Nya agar
pantang dan puasa yang kita lakukan berkenan di hati Bapa serta berguna bagi sesama
karena keselamatan yang telah kita terima. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kita.
Jemaat : Amin.
24. BERKAT :
Pdt : Terimalah
berkat Tuhan : “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari
engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan
WajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera dalam nama Bapa, Putra dan
Roh Kudus”.
Jemaat : AMIN.
25. PUJIAN :
KJ 472 : Haleluya, 5x
(Jemaat
Duduk)
MAJELIS JEMAAT
GKSBS TANJUNG BINTANG
WILAYAH I
MENGUCAPKAN
Selamat
Menghayati Rabu Abu
dan
Memasuki Masa Pra Paskah
2019
TUHAN MEMBERKATI
0 Komentar