LITURGI
IBADAH KAMIS PUTIH
KAMIS,
29 MARET 2018
|
“MENGINGAT
YESUS DAN CINTA-NYA”
YOHANES
13:1-17
|
PERSIAPAN
v Majelis mempersiapkan diri
di konsisturi
v Jemaat berhimpun dan bersaat teduh pribadi
1. PANGGILAN
BERIBADAH
Liturgos 1 : Kamis
Putih adalah penutup Masa Prapaskah. Secara khusus perayaan Kamis Putih
merupakan pengenangan akan peristiwa Tuhan Yesus membasuh kaki para murid-Nya.
Walaupun Kristus adalah Sang Firman Allah yang ilahi dan kudus, Ia berkenan
merendahkan diri-Nya menjadi hamba. Setelah Kristus membasuh kaki para
murid-Nya, Ia mengundang para murid-Nya untuk mengadakan Perjamuan Malam
Terakhir. Dengan demikian perayaan Kamis Putih menjadi awal dari Sakramen
Perjamuan Kudus. Perayaan Kamis Putih terkait erat dengan peristiwa Jumat
Agung, Sabtu Sunyi dan hari raya Paskah. Karena itu pada perayaan Kamis Putih
setiap umat dipanggil untuk mempersiapkan diri agar semakin mampu merendahkan
diri seperti Kristus dengan saling melayani dan saling menghormati. Tindakan
pembasuhan kaki akan bermakna apabila dilakukan dengan hati yang tulus, bukan
sekedar tindakan ritualistik. Pembasuhan kaki adalah sikap rohani dan iman kita
yang meneladan Kristus.
2.
NYANYIAN
PROSESI : PKJ/KJ (Jemaat berdiri)
3. VOTUM
Liturgos 1 : Sumber pertolongan kita adalah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi,
Tuhan adalah setia dan tidak pernah meninggalkan ciptaan tanganNya. Amin.
Jemaat
: A-min A-min
A - min.
SALAM
Liturgos 1 : Kasih karunia rahmat dan
damai sejahtera dari Allah Bapa dan
Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau !
Jemaat : Menyertai engkau juga !
1
|
(Jemaat duduk)
4. PEMBACAAN
MAKNA IBADAH KAMIS PUTIH
Liturgos 2 : Gereja merayakan
kebaktian Kamis Putih untuk mengenang dan memaknai peristiwa malam sebelum
Kristus menderita dan wafat. Kristus berkenan merendahkan diri-Nya dengan
membasuh kaki para murid-Nya, setelah itu mengadakan Perjamuan Malam Terakhir
bersama para murid-Nya. Firman Tuhan mempersaksikan: “Kristus Yesus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”
(Flp. 2:5b-8).
Kamis Putih secara tradisional
dan menyejarah dapat mengingatkan
kita pada peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya.
Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting. Ibadah Kamis Putih
menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang, terang
yang segera padam. Terang Allah adalah
terang dari penciptaan dan terang Kristus. Di dalam terang Kristus kita
menemukan sebuah pesan, "Melayani"!
Perintah untuk melakukan
pembasuhan kaki ini hanya terdapat dalam Injil Yohanes dan tidak terdapat dalam
Injil sinoptik Matius, Markus, dan Lukas lainnya. Dalam
dunia Yunani, pembasuhan kaki adalah hal yang hina, yang biasa dilakukan oleh
budak.
Namun yang istimewa di
sini, pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada
murid-muridnya. Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang
menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan
dan ibadah. Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam
kematian untuk membersihkan orang lain. Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga
menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi hamba yang mau
melayani orang yang hina sekalipun.
5. NYANYIAN UMAT
PKJ/KJ :
6. DOA
PENGAKUAN DOSA
Liturgos
3 : Ya Allah, pada hari Kamis Putih
bersama umat-Mu yang telah Kautebus dengan darah Putera Allah, kami datang ke
hadirat-Mu. Engkau mengenal dengan sempurna seluruh keberadaan diri kami.
Dosa-dosa kami tidak tersembunyi dari hadapan-Mu. Karena itu janganlah Engkau
memalingkan wajah-Mu dan meninggalkan diri kami. Namun kasihanilah kami menurut
rahmat-Mu yang besar. Ampunilah setiap dosa dan kesalahan yang telah kami
perbuat, baik dalam pikiran, perasaan, perkataan, maupun tingkah-laku. Semua
dosa kami telah menyakitkan hati-Mu dan hati sesama kami. Sebab melalui kuasa
dosa, kata-kata kami menjadi beracun. Perilaku kami menjadi batu sandungan dan
menyebarkan permusuhan serta kebencian. Pulihkan dan perbaruilah diri kami dari
kuasa dosa yang membelenggu kami. Terangilah hati kami oleh Roh Kudus agar kami
selalu memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
kami telah berdosa. Amin.
7. NYANYIAN
PENGAKUAN DOSA
PKJ/KJ :
8. BERITA
ANUGERAH
Liturgos 1: 18
Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia
yang makan dengan Aku." 19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang
demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" 20 Ia
menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia
yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. 21 Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik
bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." (Markus 14:18 – 21)
Jemaat : Syukur
kepada Allah
9.
NYANYIAN
PENEGUHAN :
“SEJAUH TIMUR
DARI BARAT” (Dinyanyikan 2X, yang kedua berdiri)
Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku
Tiada Kau ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku
Tiada Kau perhitungkan kesalahanku
Reff Betapa
besar kasih pengampunan-Mu Tuhan
Tak
Kau pandang hina hati yang hancur
Ku
berterima kasih kepada-Mu ya Tuhan
Pengampunan
yang Kau beri pulihkanku
10. PEMBERITAAN FIRMAN
a) DOA EPLIKESE (Jemaat
duduk)
b) PEMBACAAN ALKITAB OLEH PENDETA
v Pendeta : Yohanes 13:1-17
Demikianlah sabda
Tuhan. “Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang
memeliharanya, serta melakukannya.” Haleluya.
c) NYANYIAN MENYAMBUT FIRMAN
PKJ/KJ :
d) KHOTBAH OLEH PDT. SUMARNO, S.Th
e) SAAT HENING
f) NYANYIAN
RESPON FIRMAN
PKJ/KJ :
11. PELAYANAN PEMBASUHAN KAKI OLEH
PDT. EM. SUYATNO
Pendeta: Kita
telah menyaksikan peristiwa agung yaitu kerelaan Allah menjadi serupa dengan
manusia dalam rupa Yesus. Betapa mulia hati Yesus yang juga rela merendakan
diri untuk membasuh kaki para murid-Nya.
Mari kita sebagai murid Yesus Kristus meneladani yang dilakukan-Nya
yaitu merendahkan diri dan melayani manusia yang berdosa.
Ø Menyanyikan PKJ/KJ :
Pendeta : Di
saat Yesus mengalami kedukaan, Ia memilih melayani dan membasuh kaki para
murid-Nya. Walau Ia tahu saat-Nya untuk wafat hampir tiba. Ruang hati-Nya
diliputi oleh cinta-kasih yang tidak terbatas. Ia tidak membiarkan kuasa dunia
memudarkan cinta-kasih-Nya. Karena itu satu persatu kaki para murid dibasuh
dengan usapan cinta. Yesus mempraktikkan makna melayani daripada dilayani, merendahkan
diri daripada mencari hormat dan pujian. Perjamuan Malam Terakhir menjadi
santapan yang menyatukan hati, membebaskan manusia dari kerakusan dan
ketamakan. Untuk itulah saat ini kita dipanggil saling membasuh dengan usapan cinta.
Allah selalu berkenan dengan kerendahan-hati dan pengampunan. Marilah kita
lakukan dengan cinta yang besar, cinta Allah di dalam penebusan Kristus.
Ø Prosesi pembasuhan kaki
Diiringi lagu “MENGASIHI”;
“MENGAMPUNI” dan “MELAYANI”)
Ø Jemaat Menyanyikan (Jemaat
Berdiri)
KJ 375 : 1 = “SAYA
MAU IKUT YESUS”
1.
Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus
sampai s’lama-lamanya.
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia,
saya mau ikut Yesus sampai s’lama-lamanya.
12. PELAYANAN PERSEMBAHAN
Ø NATS PERSEMBAHAN
Dkn: 1 Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2 Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:1 - 2)
Ø NYANYIAN PERSEMBAHAN:
PKJ/KJ/NKB :134 : 1-4 : “T’RIMA KASIH YA TUHAN”
Bait Terakhir (Jemaat berdiri)
Ø DOA
PERSEMBAHAN (Jemaat
duduk)
13. PENGUTUSAN
PKJ/KJ : Bait Terakhir(Jemaat
berdiri)
14. PENGAKUAN
IMAN
Pendeta : Bersama dengan gereja Tuhan dari segala abad
dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan
mengucap bersama : (Pengakuan Iman Rasuli)
Jemaat : (Mengaku
Percaya)
Pendeta : Arahkan hatimu kepada Tuhan
Jemaat : Kami
mengarahkan hati kami kepada Tuhan.
Pendeta : Jadilah saksi
Kristus
Jemaat : Syukur kepada Allah
Pendeta : Terpujilah Tuhan
Jemaat : Kini
dan selamanya.
BERKAT
Pendeta : Tuhan memberkati
engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan
memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan WajahNya kepadamu dan memberi
engkau damai sejahtera, Amin.
Jemaat : Menyanyikan:
PKJ/KJ :
PKJ/KJ :
15. AMANAT
PENGUTUSAN
0 Komentar